Oleh: Frank Hamah Sagrim
Ketika Ishak Samuel Kijne
tiba di Wondama, Tuhan menyampaikan kepadanya agar mengikat perjanjian bagi New
Guinea (Papua) di atas batu besar dan membuat
ketetapan di hadapan-Nya agar ketetapan itu menjadi saksi terhadap ikatan
perjanjian Kijne dengan New Guinea (Papua),
sebab Tuhan mendengarnya. Menaati perintah Tuhan maka pada Tanggal 25 Oktober
1925 Kijne mengikat Perjanjian Peradaban bagi bangsa New Guinea (Papua) di atas batu besar di Miei Wondama. Kata-kata deklarasi
yang ditetapkan oleh I.S. Kijne demikian: "Diatas batu ini, saya meletakkan
Peradaban Bangsa ini, sekalipun bangsa lain dengan marifat dan kepandaian
tinggi tidak dapat memimpin Bangsa ini, tetapi Bangsa ini akan Bangkit Memimpin
Dirinya Sendiri". Setelah itu I.S. Kijne mendidik putera puteri New
Guinea (Papua) dari semua suku hingga tamat
kemudian mereka dikembalikanke daerah asal suku mereka masing-masing menjadi
pionir-pionir pembangunan New Guinea (Papua) untuk menjawab deklarasi
peradaban yang ditetapkan di Miei, Wondama.
Yosua
24:25-28 "Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu
dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem. Yosua menuliskan
semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan
mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN. Kata Yosua
kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi
terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya
kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu
jangan menyangkal Allahmu "Sesudah itu Yosua melepas bangsa itu pergi,
masing-masing ke milik pusakanya.
0 komentar:
Posting Komentar